Museum Mandala Bhakti Semarang yang terletak
di Jalan Sugiyopranoto No 1, Kota Semarang ini, menyimpan bukti perjuangan TNI
merebut kemerdekaan dari tangan penjajah serta peran serta TNI dalam misi
perdamaian dunia. Saat saya mengunjungi dan melihat koleksi di museum ini, maka
rasa cinta saya akan tanah air dan bangsa semakin tambah kuat dan pastinya
sangat kagum terhadap perjuangan TNI dahulu. Dan menjadikan sebuah wawasan
dimana kita menjadi tahu dan tertarik akan pembelaan negara. Satu lagi yang
menyenangkan selain memperoleh pengetahuan dan mempelajari
sejarah, saya juga bisa berfoto-foto mengabadikan gambar di sejumlah item senjata
berat seperti Panser, Meriam, kendaraan perang dan senjata berat yang ada.
Di Museum Mandala Bhakti ini sendiri memiliki
masing-masing koleksi berupa data, dokumentasi, benda-benda bersejarah yang
ditempatkan di beberapa ruangan. Di ruangan Jatmu (senjata dan amunisi)
misalnya, tersimpan berbagai senjata untuk mempertahankan dan menjaga keamanan
Indonesia seperti bambu runcing, keris, rencong, tombak, busur, sampai senjata
modern seperti pistol, senjata mesin berat, dan senjata pelontar. Di ruang
lain, di ruang Gamad (Seragam Angkatan Darat), dipajang beragam pakaian dan
seragam asli yang dipakai dulu dan diawetkan sebagai bukti sejarah dari mulai
pakaian bahan dari goni, seragam PETA (Pembela Tanah Air), Heiho (pasukan
bentukan Jepang yang berisi warga Indonesia di masa Perang Dunia II), BKR
(Badan Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keamanan Rakyat), TNI, seragam tentara
asing, juga pakaian dinas polisi militer dan Kowad.
Selanjutnya di ruang Peristiwa, dimana tersimpan
catatan sejarah berbagai peristiwa perjuangan di tanah air. Diantaranya, Pertempuran
Lima Hari di Semarang, Serangan Umum Surakarta, Pertempuran di Magelang, dan
pertempuran di kota lain. Di bagian lain museum, terdapat ruang Pelestarian
Ruang Kerja Pangdam. Ruangan ini digunakan sebagai ruang Panglima Kodam
(Pangdam) dari waktu ke waktu. Ada lagi ruang Satsikmil (satuan musik militer)
yang berisi alat musik yang digunakan militer. Terdapat juga ruangan yang
menarik bagi saya yaitu ruangan Laswi atau Laskar Wanita Indonesia. Ruangan ini
berisi barang-barang yang menggambarkan bagaimana laskar wanita melawan penjajah
dalam perjuangan Indonesia. Kemudian terdapat ruangan yang tidak kalah penting,
yaitu ruang Unit Dapur Umum. Dimana dalam ruangan ini digambarkan dapur umum
pada masa penjajahan dulu. Peralatan memasak yang digunakan masih berupa
tungku. Sementara di ruang Cacat Veteran, tersimpan alat-alat kesehatan yang
pernah digunakan veteran yang mengalami cacat akibat membela negara.
Gedung museum sendiri
memang terlihat megah. Gedung dengan dua lantai itu dibangun Belanda sekitar
tahun 1906. Awalnya, berfungsi sebagai Pengadilan Tinggi Belanda. Kemudian Pasca-kemerdekaan RI, digunakan sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan
II Kodam IV/Diponegoro. Resmi menjadi museum perjuangan Mandala Bhakti Semarang
yang dibuka untuk umum tahun 1987. Namun meskipun bangunan Museum Mandala
Bhakti ini sudah tua tapi bangunan dan isi museunnya masih terawat dengan baik,
sehingga tidak ada kesan kumuh. Menariknya lagi selain kita belajar sejarah dan
nilai-nilai sejarah, dari jendela Museum Mandala
Bhakti, saya bisa melihat pemandangan diseputar Tugu Muda. Di seberangnya masih
berdiri kokoh gedung perusahaan kereta api masa Hindia Belanda yang kini lebih
dikenal dengan Lawang Sewu. Dibagian lain akan terlihat gedung Pandanaran yang
saat ini digunakan oleh Pemerintah Kota Semarang. Maka
dari itu ada baiknya kita sesekali mengunjungi tempat bersejarah seperti museum
untuk mengetahui bagaimana perjuangan para pejuang dalam merebut kemerdekaan
dan membela negara ini karna bangsa yang besar itu adalah bangsa yang
menghargai pahlawanya. Dan kita jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Dari sini
saya sadar bahwa saya sebagai generasi penerus bangsa juga harus ikut berperan
dalam membela negara kita sesuai dengan peran kita.
infonya bermanfaat, nambah referensi
BalasHapusmakasih,,,,
terimakasih sudah berkunjung :)
BalasHapusJadi keinget dulu pas berkunjung ke museum ini bareng-bareng. Museumnya sebenarnya bagus, bisa buat nambah pengetahuan kalau sudah berkunjung, tapi sayangnya masih sepi pengunjung. Padahal banyak banget yang bisa kita peroleh setelah berkunjung kesana.
BalasHapusTerimakasih, iya memang generasi sekarang mungkin lebih tertarik mengunjungi mall daripada ke museum,,,mari menjadi generasi perubahan :)
BalasHapusMakasi gan, bisa jadi bahan laporan kunjungan heehehehehehe.....
BalasHapus